Keangkeran Gunung Salak dan Tragedi Pesawat Sukhoi

Diambil dari Kompasiana
REP | 11 May 2012 | 16:00Dibaca: 7686 

BIASANYA beberapa orang menyangkutpautkan hilangnya pendaki atau jatuhnya pesawat pada sesuatu yang berbau irasional. Mengenai keangkeran tempat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak.

Tentang Pesawat Sukhoi SuperJet 100

SUKHOI adalah pembuat pesawat terbang buatan Rusia. Awalnya Sukhoi hanya membuat dan mengembangkan jenis pesawat tempur dari awal berdiri (ketika masih Uni Soviyet) hingga dekade 90-an. Di awal 90-an, Sukhoi membuat pesawat komersial. Pada 2007, pesawat komersial pertama pun diperkenalkan. Yaitu Sukhoi Superjet 100.
http://indocropcircles.wordpress.com
Pesawat ini menjual sekira 1000 unit dengan harga Rp.239 miliar per unit. Alhasil, pesawat ini pun diminati beberapa perusahaan penerbangan seperti AS dan Eropa. Sukhou mampu membawa 100 orang penumpang hingga 4.500 Km. Sukhoi juga sudah menerima sertifikat ‘aman’ dari Badan Keselamatan Penerbangan Eropa, dan telah menerima pesanan lebih dari 200 pesawat dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Sukhoi Superjet 100 sempat akan dibeli Merpati Airlines untuk menambah amardanya. Namun dibatalkan karena pesawat itu belum memiliki sertifikasi FAA. Sementara pemerintah kita diisukan membeli pesawat dari Rusia. Kabar ini sempat berembus sebelum Tragedi Sukhoi terjadi. Dan Indonesia hanya membeli 6 unit pesawat Rusia jenis pesawat tempur, yang diproduksi oleh Sukhoi.
http://indocropcircles.wordpress.com
Dari berita TV One yang getol mengabarkan, pesawat Sukhoi ini konon dibuat oleh para teknisi ‘palsu’. Ini bersumber dari inverstigasi di televisi Rusia itu sendiri. Bahwa ada sekira 70 orang insinyur yang membuat pesawat tersebut, ternyata memiliki ijazah palsu.
Karenanya, pesawat ini malah dua ton lebih berat dan pada saat dioperasikan di Rusia, masalah kebocoran pipa AC terjadi. Hal inilah yang membuat pesawat tersebut dinonaktifkan.

Kronologis:
Selasa 8 Mei 2012, Sukhou Superjet 100 tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada jam 16.00 WIB. Kedatangan bersama awak dari Rusia dan Italia ini hendak melaksanakan demo penerbangan pada Kamis (10 Mei 2012).
Rabu 9 Mei 2012, pesawat berangkat dari Halim Perdanakusuma pada jam 14.00 WIB.
Di hari yang sama pada jam 14.33 WIB, keberadaan pesawat tidak diketahui karena hilang kontak ketika melintasi Gunung Salak.

Investigasi:

Diketahui dari komunikasi via radio, yakni 20 menit setelah lepas landas, pilot pesawat meminta izin kepada menara Bandara Soekarno Hatta untuk menurunkan ketinggian dari 10.000 kaki menjadi 6.000 kaki. Setelah itu  tak ada lagi kontak.
http://indocropcircles.wordpress.com
Pada  Kamis, 10 Mei 2012, keberadaan pesawat ditelusur. Seorang fotografer Wartakota, Adi Kelana dengan 10 fotografer lain didampingi anggota Bapernas, mengatakan kalau pesawat sudah dalam keadaan hancur. Dan berada di dalam jurang. Diduga pesawat menabrak tebing dan hanya menyisakan bagian ekor pesawat saja.
Sampai hari ini, Jumat 11 Mei 2012, evakuasi terus dilakukan. Kendala cuaca dan medan terjal dan bertebing membuat Tim SAR kesulitan. Perlu diketahui bahwa kabut sudah menyelimuti gunung dan cuaca di daerah tersebut tidak bisa diterka.
Karena itu Tim SAR dan PMI membuka posko utama di Kampung Pasir Manggis, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk. Lima unir helikopter pun sudah disediakan untuk membawa korban ke PMI.

Keangkeran Gunung Salak

BOGOR identik dengan Kebun Raya Bogor dan Gunung Salak. Gunung Salak diyakini masyarakat Sunda sebagai tempatnya karuhun atau nenek moyang. Para orang tua menyebut gunung ini dengan kabuyutan. Ada yang mengatakan kalau gunung ini dinamakan salak karena mirip penampakan buah salak. Namun sebenarnya nama itu diambil dari asal kata ’salaka’ yang artinya asal-usul. Masyarakat adat yang berada di sekitaran gunung juga kerap mengadakan acara tahunan seperti seren taun atau muludan.
Gunung Salak juga menjadi objek bagus bagi para pecinta alam yang ingin hiking. Ada dua jalur resmi yang bisa didaki yakni lewat Kabupaten Sukabumi dan Ciawi. Namun ada pula jalur tidak resmi yang dilakukan  masyarakat. Sebaiknya kita menggunakan jalur resmi untuk mendaki karena banyak pendaki yang kehilangan arah kemudian hilang saat melakukan pendakian.
Barangkali gunung ini pada awalnya banyak memakan korban saat isu harta karun membuat masyarakat setempat. Sekira pada 1953, kabar mengenai harta karun mengemuka. Harta karun itu konon berupa batangan emas milik Belanda yang sengaja dikubur agar tidak direbut Jepang. VOC mengubur di Gunung Salak dan akan kembali setelah Jepang pergi. Namun Indonesia merdeka pada 1945 dan artinya Belanda tak bisa kembali ke Tanah Air.  Hal ini membuat masyarakat mencari harta karun, namun harus tewas karena medan yang membahayakan.
Kawah Ratu juga menjadi objek wisata terkenal di Gunung Salak. Perlu perjalanan yang cukup panjang untuk sampai ke sana. Namun harus pula pengunjung berhati-hati karena tingkat produktivitas belerang sangat kuat. Bahkan pernah terjadi sekawanan anak SMP yang tewas keracunan. Bahkan pada 1987, pendaki gunung dari SMK Pembangunan Jakarta, tewas setelah terperosok ke jurang, yang dikenal sebagai Curug Orok dengan kedalaman sampai 400 meter!
Dan Sokhoi Superjet 100 bukan satu-satunya pesawat terbang yang jatuh di gunung tersebut. Ada beberapa pesawat yang mengalami hal nahas yang sama. Dikutip dari blog indocropcircles.wordpress.com, berikut daftar pesawat yang  jatuh tersebut.
29 Oktober 2003
Helikopter Sikorsky S-58 TNI Angkatan Udara jatuh. Dua dua penerbang dan lima kru mekanik tewas seketika setelah helikopter buatan Amerika pada 1970 itu terhempas.

20 Juni 2004
Pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Atlet terjun payung bernama Edy Cristiono tewas.

26 Juni 2008
Pesawat Cassa TNI AU A212-200 jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. 18 Penumpang tewas..

30 April 2009
Pesawat latih jenis Sundowner ini jatuh di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Instruktur penerbang yang bernama Nicholas Burung meninggal  dalam perjalanan  ke rumah sakit.

12 Juni 2009
Helikopter Puma milik TNI AU jatuh di kawasan Lanud Atang Sendjaja, Bogor. Dua tentara mekanik tewas, sedangkan pilot dan tiga anggotanya mengalami luka.

9 Mei 2012
Pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Sebenarnya pesawat atau kendaraan bermesin bisa hilang kapan dan dimana saja karena medan ataupun faktor human error. Begitupun dengan hilangnya pendaki yang tidak hanya pernah terjadi di Gunung Salak, namun di gunung-gunung yang lain. Tapi menurut pengalaman teman saya yang tergabung dalam Macita (mahasiswa pecinta alam), dia dan teman-temannya pernah naik gunung di Gunung Salak, lengkap dengan kejadian mistis seperti mendengar gamelan pada sore, atau salah satu teman merasakan melayang sendiri bagai tertidur. Bahkan yang memiliki ‘kepekaan’ melihat alam bunian, sempat melihat seorang bocah dengan wajah setengah tiba-tiba berdiri di samping dan menatapnya polos.
*

Tragedi Sukhoi

BAGI masyarakat desa, nuansa mistis melingkari jatuhnya Pesawat Sukhoi. Karena berdasar pengetahuan mereka, Gunung Salak memang diisi para makhluk gaib yang bisa mengganggu. Keberadaan jin yang memang diciptakan Tuhan dan hidup di bumi dengan dimensi yang berbeda, diyakini keberadaannya oleh sebagian orang terutama umat muslim. Jadi harus waspada dan terus berdoa jika masuk ke ‘kota mereka’.Sebab biasanya jin ini menghuni gunung, bukit, laut atau daratan yang jarang dihuni manusia.
Sedangkan jika kita melihat dari kacamata ilmiah, peristiwa kecelakaan atau tewas dan hilangnya pendaki bisa dijelaskan secara logika. Diduga, pesawat Sukhoi Superjet 100 itu melakukan aksi manuver (terbang menukik, belok, ala pesawat tempur). Padahal hal itu dilarang karena ada penumpang umum yang berada di dalam pesawat. Spekulasi ini bermula karena sang pilot meminta izin menurunkan ‘ketinggian’. Kecelakaan tidak terhindarkan karena barangkali pilot dari luar negeri itu tidak familiar dengan medan Indonesia. Ditambah lagi dengan dugaan kabut yang kerap kali muncul.

Video Demo Animasi Jatuhnya Pesawat Sukhoi Superjet 100

Sampai tulisan ini dibuat, evakuasi menuju jatuhnya pesawat masih dilakukan. Dua belas penumpang sudah ditemukan dalam keadaan tewas, sisanya masih terus dalam pencarian (dari 48 penumpang yang ada). Semoga evakuasi berjalan lancar dan keluarga korban mendapat kesabaran. Dan selanjutnya, semoga peristiwa jatuhnya pesawat ini tidak terulang kembali. Amin.
*
Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

...read them below or add one