.-------- .!

aku mengingat masa bebas bermain bagi titik-titik kecil percayaku, menjadikanmu satu-satunya ayunan di taman hati. titik-titik kecil yang menjegal nyaris kesemua geliatmu. tersaruk-saruk kau mensejajariku. berapa kali pula terlontar kembali diam di tengah, tak kuhitung.hujan di kotamu menoda sampai ke cermin, kau bilang. maka di sini; dalam bak tinta warisan kakek, padanya kucampur saja air empedu dan darah dari bilik kanan jantung; agar terjaga bening cerminku, dengannya membubuh satu titik besar, kisah tentangmu ditamatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

...read them below or add one